Enjelita Togatorop
1203351003
Pengertian
Secara bahasa trait dapat diartikan
dengan sifat, karakteristik seorang individu. Sedangkan factor berarti
tipe-tipe, syarat-syarat tertentu yang dimilki oleh sebuah pekerjaan atau suatu
jabatan. Teori Trait and factor memberikan asumsi bahwa kecocokan antara trait
dengan factor akan melahirkan kesuksesan dalam suatu karir yang dilalui oleh
seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam mencocokkan Trait dengan factor
akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan.(Hadiarni Irman, 89-90: 2009).
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang
mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan
mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis
yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.Menurut teori ini
kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya seperti kecakapan, minat. sikap dan temperamen.
Tujuan Teori Trait and Factor menurut
Shertzet dan Stone adalah membantu Individu dalam memahami dan mengelola
pemahaman diri dengan cara menilai kelemahan dan kekuatan diri dalam kaitannya
dengan tujuan tujuan hidup dan karir. Sebagai manausia yang lahir seperti
kertas Putih yang masih bersih dimana dalam perjalanan hidupnya kertas tersebut
apakah tetap putih atau mungkin dapat menjadi hitam dalam artian kita dapat
menjadi manusia baik dan jahat itu adalah pilihan dan bukan takdir lingkunganlah
dan diri sendirilah yang membentuknya maka dari itu diperlukan bantuan dari
manusia lain agar dapat berkembang menjadi baik dan dalam setiap tahap
perkembangan dapat dijalankan dengan baik, pada dunia Pendidikan yang dikenal
dengan Konselor menjadi Pembantu dalam memperhatikan Peserta didik dalam
memperharikan perkembangan dan juga membantu memecahkan masalah yang dia alami.
Dalam pendekatan trait dan faktor,
individu tersebut telah mengerti pola dari perilaku seperti ketertarikan,
tingkah laku, pencapaian, dan karakteristik kepribadian, yang dikenal melalui
maksud yang objektif, seperti biasanya tes psikologi ataupun inventori, dan
profil yang mewakili potensi dari si individu tadi. Pendekatan trait dan faktor
ini beranggapan kesamaan pekerjaan, hal inilah merupakan terdiri dari faktor
yang dibutuhkan dalam kesuksesan performa kerja yang bisa diprofilkan
berdasarkan kepada banyak trait yang dibutuhkan individu tadi.
Pendekatan trait dan faktor terdiri
dari:
- Pilihan
dilakukan untuk mencapai yang telah direncanankan.
- Pilihan okupasi
adalah even yang tersendiri.
- Dimana adnya
satu tujuan untuk setiap orang dalam pemilihan.
- Satu orang
bekerja dalam setiap pekerjaan. Ini sama halnya dengan koin bermata dua.
- Adanya pemilihan
kerja yang tersedia untuk setiap individu.
Dalam perkembangan karir pastilah ada kekurangan dan
kelebihan dari teori trait dan factor ini.
Adapun kekurangannya menyangkut perkembangan karir
pada bidang belajar ialah
1.
Kurang
ditingkatkannya kepedulian terhadap adanya pengaruh dari perasaan, keinginan,
dambaan, cita-cita hidup terhadap perkembangan belajar serta pilihan
program/bidang studi nantinya.
2.
Kurangnya
perhatian dari keluarga dekat yang ikut
mempengaruhi rangakaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan,dambaan
dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil menunjuk tradisi
keluarga;tuntutan mengingat ekonomi keluarga;serta keterbatasan yang konkret
dalam kemampuan finansial.
3.
Kurang disadari
bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu
bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama bertahun-tahun yang
akan datang. pola ciri-ciri
kepribadian tertentu belum pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang
terbuka bagi seseorang,karena orang dari berbagai pola ciri kepribadiab dapat
mencapai sukses di bidang pekerjaan yang sama.
Diantara kelebihan dan kekurangan teori ini dalam
pemilihan karir konselor harus lebih menguasai teori lain karena tidak semua
masalah dapat diselesaikan dengan teori yang sama. Oleh karena itu konselor
dituntut untuk menguasai berbagai teori untuk penyesuaian masalah lainya.
Sedangkan kelebihan perkembangan karir pada bidang
belajar adalah
- 1.
Penekanan pada
penggunaan data tes objektif membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan
tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan. Dalam
perkembangan karir teori trait dan factor dapat digunakan teknik tes untuk mengungkapkan
kepribadian, bakat, minat, dan data yang
lain yang hanya dapat diungkap dengan tes
- 2. Penekanan yang diberian pada diagnosa mengandung makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengarasinya. Jadi dalam perkembangan teori trait dan factor masalah dan sumber masalah yang dialami peserta didik akan dibahas tuntas dan ditaruh perhatian guna untuk mengetahui apa sumber masalah belajar peserta didik sehingga dapat diangosa untuk dicari dan ditentukan bagaimana solusi unutk permasalahan tersebut.
- 3. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional. Dalam perkembangan karir teori trait dan factor aspke kognitif sangat dipentingkan dalam kepribadian individu. Pada teori ini aspke kognitif itu ditekankan dan di perhatikan guna menciptakan kepribadian yang bagus agar dapat menekankan atau menyeimbangkan afektif dan emosional.
Adapun contoh permasalahan pada teori trait dan
factor disini ialah ketidaksesuaian minat dengan jurusan pada SMA. Hal ini
dilatarbelakangi oleh beberapa hal, misalnya tuntutan orang tua, kurangnya
wawasan peserta didik, dan peran sekolah. Pada tuntutan orangtua, disini
keluarga dekat atau orang tua merupakan orang-orang yang seharunya mengetahui
bagaimana minat dan kemampuan peserta didik tersebut. Tetapi pada kejadian ini
orangtua menuntut anak untuk memilih jurusan yang menurut orang tua bagus tanpa
melihat minat serta kemampuan anak, alhasil kejadian ini dapat mempengaruhi
perkembangan karir peserta didik. Selanjutnya pada kurangnya wawasan peserta
didik. Nah dalam kejadian ini pola pikir peserta didik itu belum luas mereka
percaya bahwa sekte “IPA itu jurusannya mantap dan anak IPA masa depannya
cerah” tanpa mengetahui dimana bakat atau kemampuan dirinya. Alhasil saat masuk
jurusan IPA peserta didik tersebut mengeluh dan ingin pindah ke IPS sambil
berkata “Pelajaran IPA itu susah dank au tidak mampu”. Hal ini dapat
menyebabkan aspek belajar anak terganggu dan menurun yang mengakibatkan
perkembangan karirnya pun terganggu. Yang terakhir peran sekolah, pasa hal ini
sekolah menetapkan jurusan peserta didik hanya berlandaskan nilai SKHUN tanpa
menyelidiki atau mengetahui bagaimana minat dan kemampuan peserta didik.
Peristiwa ini juga berhubungan dengan keadaan sekarang yaitu pandemic virus
covid-19, dimana sekolah diadakan dengan jarak jauh atau biasa kita sebut
“daring”. Situasi ini membuat pihak sekolah kewalahan dalam melakukan tes
psikotes kepada perserta didik. Alhasil sekolah menetapkan jurusan peserta didik
berdasarkan nilai SKHUN yang hasilnya tidak konkrit.
-
Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa solusi yang akan dibahas
1. Permasalahan tuntutan orang tua
Pada permasalahan ini dapat diberi solusi yaitu, meningkatkan kepedulian terhadap minat, kemampuan belajar serta pemilihan studi anak. Orangtua harus bertanya atau berdiskusi pada anak apa program studi yang dia minati, orangtua juga harus meningkatkan kepekaan pada anak akan kempuan belajar anak, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar anak. Dengan begini terjadila hubungan yang baik antara anak dan orangtua sehingga perkembangan karir anak nantinya akan bagus.
2. Kurangnya wawasan peserta didik
Dalam hal ini dapat diberi solusi pada perseta didik agak tidak bertahan pada sekte yang telah dibahas tadi. Sebaiknya peserta didik memperluas wawasan dengan mengetahui pada pelajaran mana kemampuan dominannya. Dengan begitu dapat membantu peserta didik memilih jurusan SMA sampai perguruan tinggi nantinya
3. Peran Sekolah
Peran sekolah dalam mengatasi ketidak sesuaian minat dan kemampuan pada jurusan, sekolah dapat melakuka tes psikotes secara online yang dilakukan melalui google form atau sekolah dapat melakukan tes bertahap (dilakukan secara bergantian setiap kelas). Dangan hal ini dapat membantu sekolah mendapatkan hasil yang efektif
Post a Comment
Post a Comment