Pemilihan Karir Remaja Pada Masa Pandemi Covid 19

Jaeklin Syanjaya Anwar

Nim 1203351043 




Remaja berasal dari kata latin adolensence  yang berarti tumbuh atau dewasa. Istilah adolensence  mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Masa remaja adalah periode transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Perkembangan di masa remaja diwarnai oleh interaksi antara faktor-faktor genetik, biologis, lingkungan, dan sosial. Selama masa kanak-kanak, remaja menghabiskan waktu mereka untuk berinteraksi dengan orang tua, kawan-kawan, dan guru, kini tiba waktunya mereka dihadapkan pada perubahan biologis, pengalaman-pengalaman baru, dan tugas perkembangan yang baru. Remaja mulai merumuskan peran tertentu dan bersiap-siap untuk memegang posisi yang dipilihnya. Individu yang berada pada fase remaja akhir dihadapkan pada pemilihan jurusan kuliah atau bila langsung bekerja mereka dihadapkan dengan pilihan bidang pekerjaan yang sesuai kemampuan dan minat mereka (Agung budi prabowo, 2018).

            Disaat sekarang ini adanya Pandemi Covid-19 atau lebih jelasnya pada tanggal 11 Maret 2020 WHO ( Word Health Organization) menyatakan Pandemi global diakibatkan wabah covid-19 yang menyebar luas . Adanya pandemi virus COVID-19 telah  menyebabkan berbagai macam persoalan serius di seluruh lini sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari persoalan ekonomi, sosial, politik, hingga ketenagakerjaan. Di Indonesia pun, wabah pandemi virus COVID-19 “telah memaksa pemerintah” untuk mengeluarkan kebijakan khusus dengan menghimbau penghentian sementara aktivitas-aktivitas yang menimbulkan kerumunan, seperti aktivitas pendidikan di sekolah, pekerjaan di perusahaan, kegiatan di ruang umum, hingga keagamaan di rumah ibadah. Hal ini tentu menyebabkan anak merasa bosan terlebih ketika diakannya pembelajaran jarak jauh, sehingga menjadikan minat anak dalam belajar pun juga berkurang dan membuat anak bingung untuk menentukan karirnya kedepan.

Secara umum, pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan dirinya untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan. Teori holland mengungkapkan bahwa pemilihan karir merupakan hasil dari interaksi antara faktor  pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting.  Menurut Ginzberg perkembangan karir remaja pada usia 17 sampai dengan 18 tahun mulai beralih dari tahap tentatif (sementara waktu) ke tahap realistik. Sebelum  memasuki tahap realistik remaja mempertimbangkan karir berdasarkan kesenangan, ketertarikan, dan minat saja tanpa pertimbangan lain. Selama fase ini remaja secara ekstensif mencoba karir yang memungkinkan, setelah itu mulai fokus pada suatu bidang, dan melakukan pemilihan karir. Secara umum, kematangan pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan dirinya untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Menurut Roe hal yang dianggap penting dalam pemilihan karir adalah kebutuhan dan adanya jenis-jenis kepribadian. Dalam hal kebutuhan, orang akan memilih pekerjaan yang dapat memuaskan kebutuhannya. Roe tergolong pemilihan karir yang berdasarkan kepribadian. Sedangkan, Holland memperluas pemahaman tentang pemilihan karir dengan bukan hanya memandang dari satu aspek  saja. Pilihan karir merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki pengaruh. Dengan kata lain, holland memandang bahwa pemilihan karir merupakan interaksi antara pribadi dengan lingkungannya.          

Dalam masa remaja, minat yang dibawa dari masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh minat yang lebih matang. Dan juga karena tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua dan berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati, maka remaja yang lebih besar terpaksa harus membatasi minatnya terutama di bidang rekreasi. Kebanyakan remaja memperoleh nilai yang berbeda dan yang lebih matang. Hal ini tercermin dalam beratnya penekanan pada minat yang berbeda. Minat yang pada awal masa remaja dianggap sangat penting, seperti minat pada pakaian dan penampilan sekarang menjadi kurang penting, sekarang remaja lebih berminat pada masalah karir, pengalaman juga membantu remaja yang lebih besar untuk menilai minatnya secara lebih kritis  dan untuk mengetahui mana yang benar-benar penting, dengan adanya penilaian ini remaja lebih cenderung menstabilkan minatnya dan membawanya ke dalam masa dewasa.

1)      Minat pendidikan

Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. Kalau remaja mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan. Biasanya remaja lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan dipilihnya. Seperti remaja muda, remaja yang lebih tua memandang keberhasilan dalam olah raga dan kehidupan sosial sama pentingnya dengan keberhasilan dalam tugas-tugas sekolah dan merupakan batu loncatan bagi keberhasilan masa depan.

2)      Minat pada Pekerjaan

Anak sekolah menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka secara bersungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah. Laki-laki menginginkan pekerjaan yang menarik tanpa memperhatikan kemampuan yang dimiliki. Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi sumber pikiran. Seperti diterangkan oleh thomas bahwa, pada saat tersebut remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang di cita-citakan.

3)      Minat rekreasi

Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntun banyak pengorbanan tenaga dan berhenti dari perkembangan kesukaan akan rekreasi yang di dalamnya. Pada  awal masa remaja, aktivitas permainan dari tahun ke tahun neralih dan diganti dengan bentuk rekreasi yang baru. Barangsur-angsur bentuk permainan yang kekanak-kanakan menghilang dan menjelang awal remaja, pola rekreasi individual hampir sama dengan pola akhir masa remaja dan awal masa dewasa. Minat rekreasi remaja seperti permainan dan olahraga, bersantai, berpergian, hobi, dansa, membaca, menonton, radio dan kaset, televisi. Karena banyaknya tekanan dari tugas-tugas sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang lain seperti ekstrakulikuler. Sebagian besar remaja tidak punya banyak waktu untuk rekreasi seperti ketika mereka masih muda memilih jenis kegiatan yang mereka sukai atau yang mereka kuasai

Sebagai seorang konselor karir, kita harus:

·         Mendiagnosis minat dan kemampuan klien. Hal ini dapat dicapai melalui wawancara atau melakukan inventori minat pekerjaan dan bakat.

·         Membantu klien meningkatkan keterampilan kejuruan agar dia lebih mudah mencari kerja.

Membantu klien memahami perasaannya tentang pekerjaan. Hal ini mungkin termasuk perasaan kecewa dalam mencari pekerjaan yang sesuai; kesulitan-kesulitan di tempat kerja dan perasaan putus asa yang menyebabkan individu itu tidak menemukan pekerjaan Teori-teori yang telah dipelajari akan memungkinkan kita membantu seseorang menemukan dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang produktif. Teori-teori itu memberikan kita rasional tentang apa yang kita buat dan membimbing tindakan-tindakan kita.

Satu fungsi utama konseling adalah untuk membantu  klien mengalami perkembangan dari segi karir. Klien membutuhkan konseling ketika mencari, memilih dan mengganti pekerjaan. Fungsi bimbingan kejuruan yang merupakan penekanan awal dalam konseling masih penting bagi individu yang meminta bantuan dari segi merancang dan membuat keputusan tentang pendidikan dan karir.

Konseling karir adalah berdasarkan satu hubungan pribadi positif antara konselor dengan klien. Konseling karir mencakup eksplorasi nilai dan sikap serta pengumpulan dan penilaian informasi dan fakta. Seseorang konselor akan merujuk kepada teori-teori karir Ketika membuat klien memilih dan membuat keputusan tentang suatu karir. Dengan begitu dimasa pandemi sekarang ini anak remaja tetap bisa menentukan arah karir mereka melalui konseling karir dan teori toeri yang bisa disampaikan oleh seorang guru konseling. Jadi dapat disimpulkan  bahwa menentukan pilihan karir menjadi titik penting dalam perjalanan hidup individu, memilih suatu karir dimulai sejak individu berada pada masa remaja. Pemilihan karir pada umumnya berhubungan dengan pekerjaan akan tetapi karir dapat juga diartikan sebagai suatu proses aktualisasi diri untuk mengeksplorasi kemampuan individu dengan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai prasyarat memperoleh pekerjaan atau jabatan yang diinginkan.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment