Artikel Permasalahan "Teori Perkembangan dan Pemilihan Karir Trait and Factor"

Post a Comment

 

Di dalam artikel ini saya membahas tentang : “ TEORI PERKEMBANGAN DAN PEMILIHAN KARIR TRAIT AND FACTOR”.

Di dalam artikel ini kita dapat mengetahui tentang teori perekembangan dan pemilihan karir trait and factor, kita juga mengetahui bagaimana kekuatan dan kelemahan dari teori tarit and factor ini, disertai dengan pembahasan serta solusi untuk mengatasi permasalahan karir tersebut yang disesuaikan dengan situasi Pandemic Covid 19 saat ini.

A.     Teori Perkembangan dan Pemilihan Karir

Teori dari Parson disebut sebagai teori “Trait and Factors” atau sifat dan faktor. Yang dimaksud dengan Trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berfikir, berperasaan, dan berperilaku seperti intelegensi (berfikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku). Beberapa ahli psikologi telah mencoba untuk menemukan seperangkat ciri dasar yang terbatas jumlahnya, dengan menganalisis data hasil testing psikologis melalui teknik statistik yang disebut Factor Analysis, sehingga ciri-ciri dasar yang mereka temukan disebut factors.

Teori Trait and Factors adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.

Crites (1961) berpendapat bahwa perkembangan karir individu berdasarkan teori trait and factor didasarkan pada tiga asumsi, (1) dengan ciri psikologisnya yang khas, bagi setiap individu yang paling cocok adalah bekerja di suatu jenis pekerjaan tertentu; (2) sekelompok pekerja dalam pekerjaan-pekerjaan yang berlainan mempunyai ciri psikologis yang berlainan pula; (3) penyesuaian vokasional berbeda-beda, selaras dengan seberapa jauh kesesuaian antara ciri-ciri pribadi individu yang bersangkutan dengan tuntutan dunia kerja tertentu.

Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungannya. Kepribadian yang dimaksud dalam trait fatctor teori adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaandan berperilaku seperti intelegensi,berperasaan dan perilaku agresif.

Bimbingan dan konseling karir menurut teori trait and factor dapat digunakan terhadap semua kasus yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut, ragam konseling jabatan atau konseling akademik (konseling karir), dimana konseli dihadapkan oleh keharusan untuk memilih beberapa alternatif, konseli telah menyelesaikan minimal jenjang pendidikan SMP dan sudah mulai tampak stabil dalam berbagai ciri kepribadian, konseli tidak menunjukkan kelemahan yang serius dalam beberapa segi kepribadiannya, misalnya selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan karirnya.

B.     Tujuan

Adapun Tujuannya untuk mengajak klien berpikir mengenai dirinya dan menemukan masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar dari masalah tersebut. Untuk itu secara umum konseling trait and factor dimaksud untuk membantu klien mengalami:

1.   Klarifikasi diri (self clarification)

2.   Pemahaman diri (self understanding)

3.   Penerimaan diri (self acceptance)

4.   Pengarahan diri (self direction)

5.   Aktualisasi diri (self actualization)

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN


Dalam permasalahan yang muncul didalam teor ini, contoh masalahnya seperti : Dimasa situasi Pademic Covid 19 ini, siswa ragu ragu dalam mengambil keputusan karirnya.  Di dalam situasi pademic ini siswa kurang penyesuian pendidikan, kurang dalam pemahaman diri, kurang dalam pemahaman yang buruk tentang dunia kerja,siswa juga takut gagal, dan muncul kekhawatiran tentang teman teman yang menyenangkan atau keluarga, dan timbulah ketidakamanan tentang bakat seseorang dan sejumlah alasan lainnya.

Siswa dengan pilihan kejuruan biasanya menampilkan diri sebagai ragu-ragu (dan tanpa opsi) atau sebagai memiliki ketidak tahuan tentang karir. Penyebab mirip dengan yang ditemukan untuk pilihan pasti, meskipun kurangnya kesempatan untuk mengamati pekerjaan dan ketidakmampuan untuk membuat keputusan dapat menjadi faktor dalam kedua kasus, siswa tanpa pilihan mungkin juga memiliki minat yang dominan dalam hal selain karir, yang mengalihkan mereka dari memilih .

Sebuah perbedaan antara kepentingan dan bakat juga menjadi perhatian umum disajikan kepada konselor karir. Kadang-kadang, perbedaan ini adalah antara kepentingan dinyatakan dan bakat dan pada waktu lain, antara kepentingan diukur dan bakat. Faktor-faktor penyebab yang terkait dengan masalah pilihan karir ini hampir identik dengan yang sudah bernama, meskipun kurangnya kesempatan untuk mengembangkan minat dan melibatkan diri dalam kenyataannya pengujian mungkin signifikan dalam situasi ini.

ADAPUN SOLUSINYA  :

Solusi untuk mengatasi masalah ini pada masa pademic ini,eksplorasilah pilihan karier anda satu persatu dengan mengatasi berbagai dilema yang dihadapi secara jelas, selanjutnya diperlukan informasi yang berguna untuk mendapatkan gambaran umum tentang keputusan karier dan pendidikan yang diminati dan mengidentifikasi minat dan keterampilan yang dimiliki. Selain mengidentifikasi nilai dan tipe kepribadian yang dimiliki, selanjutnya individu perlu mengidentifikasi minat dan keterampilan yang dimiliki atau apa yang disukai dan hal apa yang dapat dilakukannya dengan baik dan jangan lupa harus percaya diri.

KEKURANGAN DAN KELEMAH TEORI TRAIN AND FACTOR:

·         Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling .

·         Penekanan pada penggunaan data test objektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan test dan penggunanya serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan

·         Penekanan yang diberikan pada diagnos mengandung nama sabagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya mengkreasian, teknik-teknik untuk mengatasinya

·         Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional

·         Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya,nilai-nilai kehidupan,dan cita-cita hidup, terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja serta pilihan program/bidang studi dan bidang pekerjaan.

·         Diandalkan bahwa pilihan jabatan dan pilihan program studi terjadi sekali saja da ini pun bersifat keputusan terakhir atau definitif, dengan berfikir secara rasional.

·         Kurang diperhatiakn peranan keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangakaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan,dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil menunjuk tradisi keluarga, tuntutan mengingat ekonomi keluarga, serta keterbatasan yang konkret dalam kemampuan finansial dan sebagainya.

 


Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment